Saturday 10 October 2015

Sistem Eksitasi Generator Sinkron – Part VIII



Sebagaimana telah dibahas dalam chapter 1, untuk menjalankan fungsi-fungsinya, maka AVR memiliki beberapa modul yang melakukan serangkaian aksi kontrol. Kompleksnya tugas sebuah AVR dapat diringkas menjadi satu buah tujuan yaitu menghasilkan firing pulse untuk mengatur arus eksitasi. Secara sederhana, metode operasional sebuah AVR akan dijelaskan dalam chapter  ini.

Metode Operasional AVR
Simplifikasi dari sebuah metode opersional AVR ditunjukkan oleh gambar 18. Serangkaia input analog dan digital diolah oleh modul-modul di dalam AVR untuk mengasilkan sebuah sinyal kontrol yang akan digunakan untuk menentukan arus eksitasi, disebut Firing Pulse. Measuring Action  pada gambar 18 ditunjukkan oleh blok-lok berwarna merah. Sedangkan blok-blok berwarna biru menunjukkan Limitation Action. Untuk memahami pembentukan firing pulse, maka beberapa terminologi dalam mode operasional berikut harus dikenali.
 
Gambar 18. Diagram Metode Operasional AVR
- Local VS Remote:
Adalah terminologi yang digunakan untuk menunjukkan dari mana AVR mendapat perintah. Digunaka terminologi local apabila penentuan setpoint dilakukan di panel lokal dengan menggunakan mimic atau HMI (human machine interface). Sedangkan terminologi remote digunakan apabila pembentukan setpoint dilkukan dari jarak jauh (misal dari control room) sehingga membentukan perangkat komunikasi. Berikut terminologi-terminologi yang memiliki arti sepadan:
Local          = Local ON              = Remote OFF
Remote       = Remote ON          = Local OFF

- Manual VS Automatic (Auto):
Manual adalah terminologi yang digunakan pada sistem AVR untuk menunjukkan bahwa nilai arus eksitasi diset secara langsung, baik itu secara local maupun remote sehingga akan dikenal Manual-Local dan Manual-Remote. Dalam mode manual, setpoint-nya adalah arus eksitasi dan yang perlu diperhatikan bahwa fungsi limiter yang bekerja hanya Field/Excitation Current Limiter. Dengan demikian, batasan-batasan lain harus diperhatikan agar tidak melebihi nilai yang diizinkan. Oleh karena itu, mode manual jarang sekali diterapkan; kecuali untuk keperluan commissioning. Pada gambar 18, kinerja manual mode ditunjukkan oleh blok dan jalur berwarna ungu.
Mode automatic (Auto) adalah mode yang paling populer karena semua limitasi akan bekerja otomatis sehinggan dipandang aman dan reliable. Nilai setpoint dapat diberikan secara local  maupun remote, sehingga dikenal pula istilah AUTO-Local dan AUTO-Remote. Setpoint pada metode ini dapat berupa tegangan (U), daya reaktif (Q), atau power factor (pf). Dengan demikian, pada mode AUTO, dikenal 3 buah metode operasi yaitu:
-Voltage Controller (V Controller)    
- Reactive Power Controller (Q Controller)
-Power Factor Controller (PF Controller)
Ketiga motede operasional ini sangatlah populer. Pembahasannya akan dilakukan di chapter 9.

Malang, 10 Oct 2015 12.21

No comments:

Post a Comment